Monday, August 17, 2015

Catatan Perjalanan 4 Negara (Bag. I): Sawasdee Krub, Thailand!

Daftar hal-hal yang harus dilakukan selama tahun 2014:
- ) ......,
- ) ......,
- ) Jalan-jalan ke luar negeri!


      Di atas secarik kertas kecil di dinding kamar, saya tulis berisi daftar hal-hal yang akan saya lakukan selama tahun 2014. Singkat cerita, saya punya prinsip dan janji untuk selalu memberi reward kepada diri sendiri atas segala kerja keras yang telah saya lakukan, salah satunya dengan traveling ini. Bisa traveling ke daerah yang belum saya kunjungi adalah bagian dari hobi dan impian saya. Sejak pertama kali bisa pergi ke luar, jujur saya merasa ketagihan. Rasa penasaran saya sangat besar bisa melihat matahari terbit dari belahan bumi yang lain. 


"Wah, kamu jalan-jalan terus ke luar negeri, banyak duit ya?" kata beberapa teman saya.

"Kalau aku punya banyak duit, udah bisa ke Eropa dan Amerika kali. Ini cuma hasil dari nabung kok, yang penting pinter-pinter aja buat hemat."
       Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kalau rencana traveling ini akan dilakukan di sepanjang tahun 2014, tapi justru batal karena satu dan lain hal yang lebih utama untuk diselesaikan. Walaupun sedikit meleset dari rencana, tapi tepat di awal bulan pertama di tahun 2015 saya berhasil melakukannya bersama teman-teman semasa kuliah, Rini, Sandy, dan Hiroki (orang Jepang). Hasil diskusi panjang kami adalah kami akan mengunjungi beberapa negara Indochina seperti Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Singapore selama dua minggu.
        
       Mengenai penerbangan untuk pergi ke Bangkok, beberapa maskapai menawarkan penerbangan langsung menuju Bangkok dari beberapa kota di Indonesia. Berikut saya lampirkan rincian penerbangannya: 
  1. Air Asia
    • Jakarta (CGK) - Bangkok (DMK)
      - Setiap Hari
      : 07.20 - 10.45, 12.55 - 16.20, 16.45 - 20.15
    •  Denpasar (DPS) - Bangkok (DMK)
      - Setiap Hari: 11.55 - 15.15
      - Senin, Selasa, Kamis, Sabtu: 08.20 - 11.30
    • Surabaya (SUB) - Bangkok (DMK)
      - Setiap Hari: 09.25 - 10.45 & 12.55 - 14.15
      - Senin, Rabu, Jum'at, Minggu: 13.55 - 17.25
    • Medan (KNO) - Bangkok (DMK)
      - Setiap Hari: 15.50 - 17.45
  2. Garuda Indonesia
    • Jakarta (CGK) - Bangkok (BKK)
      - Setiap Hari: 09.40 - 13.10, 12.55 - 16.25, 16.40 - 20.10
  3. Thai Airways
    • Jakarta (CGK) - Bangkok (BKK)
      - Setiap Hari: 12.35 - 16.05
      - Selasa, Kamis, Sabtu: 18.50 - 22.20
    • Denpasar (DPS) - Bangkok (BKK)
      - Setiap Hari: 16.05 - 19.15
       Saya memilih maskapai Air Asia karena sesuai dengan budget para backpacker dan bahkan flashpacker seperti saya. Pada tanggal 12 Januari 2015, saya melakukan perjalanan dari Yogyakarta (JOG) menuju Jakarta (CGK) dan harus transit selama 4 jam sambil menunggu penerbangan selanjutnya. Perjalanan udara Jakarta - Bangkok memakan waktu kurang lebih 3,5 jam. Begitu sampai di Bangkok, saya disambut oleh Deeana, teman Thailand saya dan Hiroki yang lebih dulu sampai duluan karena memakai penerbangan yang berbeda. Sedangkan kedua teman saya Rini dan Sandy akan menyusul ke Bangkok pada 18 Januari 2015. Saya dan Hiroki akan menginap di rumah Deeana selama beberapa hari ke depan.

       Bagi kalian yang bertujuan langsung ke arah pusat kota, kalian bisa naik Bus No. 29 dari Bandara Don Mueang untuk tujuan Central Bangkok (Siam). Tarifnya sekitar 18 Baht dan memakan waktu 1 jam perjalanan. Transportasi ini jauh lebih murah dibanding naik taksi yang tarifnya bisa mencapai 10x lipat.

Hari ke-1
Bangkok, Thailand
 (13 Januari 2015)


Grand Palace, ikon kota Bangkok


Saturday, August 2, 2014

Perjalanan Umroh (Bag, I): Kota Suci Madinah

"Kapan ya bisa berkunjung ke rumah Allah? Insya Allah setelah bekerja, punya duit, saya mau pergi sama keluarga." ini adalah penggalan kalimat yang sering saya tanyakan kepada Tuhan sejak dulu.

       Bisa berkunjung ke tanah suci adalah impian setiap muslim, tidak terkecuali saya dan keluarga. Selama ini kami hanya mendengar dari cerita orang tentang keadaan disana, secara visualnya kami dapat melihatnya dari TV. Melihat orang-orang memakai baju ihram sambil memutari Ka'bah, sepintas saya bertanya lagi dalam hati "Kapan saya bisa jadi salah satu di antara mereka disana?". Saya percaya Tuhan mempunyai rencana terbaik untuk kami sekeluarga. Tuhan pun menjawab, Ia telah memberikan kami izin untuk mengunjungi rumahnya pada Juni 2014. Alhamdulillah~

       Saya sudah mendengar rencana keberangkatan kami ini setahun sebelumnya, tapi masing-masing dari kami yang masih memiliki kesibukan belum menemukan waktu yang tepat. Apalagi pada awal tahun 2014 terdengar isu wabah penyakit MERS (Middle East Respiratory Syndrom) yang ditularkan oleh hewan-hewan disana. Kasus ini sempat membuat pemerintah Arab Saudi mengeluarkan himbauan kepada masyarakat dunia untuk selalu waspada jika melakukan ibadah umroh dan haji. Jujur saya sedikit takut, apalagi di TV sempat diberitakan bahwa salah satu jamaah umroh yang baru saja pulang divonis positif mengidap penyakit ini. Entahlah bagaimana nasib orang itu, saya tidak memperhatikannya lebih banyak karena hal ini bisa membuat kami semakin takut untuk pergi kesana. Kami tetap kembali berserah diri kepada Tuhan, jika maksud dan tujuan kami tulus untuk beribadah, Insya Allah akan diberi perlindungan lebih.    



Sunday, February 16, 2014

Salju Abu-abu di Jogja



Kalau di luar negeri lagi musim dingin, jadi pada turun salju. Kalau di Indonesia juga ada salju tapi bukan salju juga sih, tapi namanya hujan abu. Jadi beberapa bulan ini Indonesia lagi terkena musibah bencana alam, nah salah satunya yang baru banget kejadian adalah erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur. Jadi tanggal 13 Februari 2014 jam 11 malam aku nonton TV, kebetulan siarannya lagi nayangin berita Gunung Kelud yang baru aja meletus. Kejadian ini ngingatin aku sama kejadian Gn. Merapi 2010 di Jogja, waktu itu terjadi gempa beberapa kali sebelum erupsi, bahkan yang paling heboh adalah awan panas yang keluar dari Gn. Merapi. Meskipun kejadiannya sedikit mirip, tapi menurutku Gn. Kelud ini lebih parah dari Gn. Merapi, bayangkan aja malam-malam sunyi di dalam kos denger suara letupan berkali-kali layaknya meriam yang ditembakin. Pikirku mungkin suara apa kali yang begitu, tapi ternyata di twitter sama di TV heboh ngebahas kalau itu suara dari Gn. Kelud, gila!! Lokasi TKP sama Jogja itu jaraknya ratusan kilometer, tapi kalau sampai kedengaran sejauh itu berarti kan parah banget gunungnya. ~.~

Besok paginya, jam 5-an aku bangun, tiba-tiba temen bilang kalau di luar lagi hujan abu, langsung aja ngecek keluar kos, dan bener! Abunya terbangan dan turun kayak salju yang kita liat di TV tuh, ditambah lagi bau belerangnya yang masih keciuman. Abunya terus turun sampe beberapa jam kemudian, bahkan Jogja yang biasanya matahari mulai terbit jam 5.30 malah terbit jam 6.30. Saking parahnya matahari ketutupan sama abunya, aneh banget ini. Udah mulai agak terangan, aku siap-siap pergi ke kampus, karena ada jadwal-yang-gak-bisa-ditinggal-banget-meskipun-kondisi-kayak-gini. Gilak ya, padahal hujan abu masih turun, jalanan berdebu parah, gimana caranya ke kampus, dan itu akhirnya harus banget dilakuin. Menerobos jalanan kota Jogja dengan perlengkapan khusus. Percuma banget kalau kalian mandi bersih-bersih tapi baru keluar bentar udah kotor lagi, tapi lebih baik mandi sih, seenggaknya biar gak jorok-jorok dikit, hehe.. 

Akibatnya hujan abu ini terbang tertiup angin sampai sejauh Bandung. Terus beberapa airport di beberapa kota kayak Malang, Solo, Semarang, Jogja, Surabaya, Bandung pun ditutup karena abu menutupi landasan pesawat, otomatis semua penerbangan dari dan ke kota ini dibatalkan. Sebagian orang memakai transportasi alternatif lain seperti kereta, dan itupun juga harus siap mengantri panjang dan rela ada kemungkinan untuk kehabisan tiket.








Di saat keadaan kayak gini, jangan lupa untuk:
1) Memakai perlengkapan seperti masker, jaket/mantel, kacamata pelindung, dan pakaian sekiranya yang siap kotor
2)  Mengurangi kecepatan kendaraan karena jarak pandang yang hanya sekitar 5-10 meter untuk mengurangi kemungkinan kecelakaan dan menyalakan lampu penerang motor
3)  Membawa stok makanan di dalam rumah/kos karena ada kemungkinan toko dan warung sekitar juga tutup
4)     Keluar rumah jika ada keperluan mendesak atau kegiatan bersih-bersih
5)     Setelah dari luar rumah, bebersih diri/mandi
6)     Selalu menjaga kebersihan di sekitar/dalam tempat tinggal
7)     Menghubungi keluarga terdekat
8)     Tidak panik
9)     Selalu berdoa