Kalau
di luar negeri lagi musim dingin, jadi pada turun salju. Kalau di Indonesia
juga ada salju tapi bukan salju juga sih, tapi namanya hujan abu. Jadi beberapa
bulan ini Indonesia lagi terkena musibah bencana alam, nah salah satunya yang
baru banget kejadian adalah erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur. Jadi tanggal 13
Februari 2014 jam 11 malam aku nonton TV, kebetulan siarannya lagi nayangin
berita Gunung Kelud yang baru aja meletus. Kejadian ini ngingatin aku sama
kejadian Gn. Merapi 2010 di Jogja, waktu itu terjadi gempa beberapa kali
sebelum erupsi, bahkan yang paling heboh adalah awan panas yang keluar dari Gn.
Merapi. Meskipun kejadiannya sedikit mirip, tapi menurutku Gn. Kelud ini lebih
parah dari Gn. Merapi, bayangkan aja malam-malam sunyi di dalam kos denger
suara letupan berkali-kali layaknya meriam yang ditembakin. Pikirku mungkin
suara apa kali yang begitu, tapi ternyata di twitter sama di TV heboh ngebahas
kalau itu suara dari Gn. Kelud, gila!! Lokasi TKP sama Jogja itu jaraknya
ratusan kilometer, tapi kalau sampai kedengaran sejauh itu berarti kan parah
banget gunungnya. ~.~
Besok
paginya, jam 5-an aku bangun, tiba-tiba temen bilang kalau di luar lagi hujan
abu, langsung aja ngecek keluar kos, dan bener! Abunya terbangan dan turun
kayak salju yang kita liat di TV tuh, ditambah lagi bau belerangnya yang masih
keciuman. Abunya terus turun sampe beberapa jam kemudian, bahkan Jogja yang
biasanya matahari mulai terbit jam 5.30 malah terbit jam 6.30. Saking parahnya
matahari ketutupan sama abunya, aneh banget ini. Udah mulai agak terangan, aku
siap-siap pergi ke kampus, karena ada jadwal-yang-gak-bisa-ditinggal-banget-meskipun-kondisi-kayak-gini.
Gilak ya, padahal hujan abu masih turun, jalanan berdebu parah, gimana caranya
ke kampus, dan itu akhirnya harus banget dilakuin. Menerobos jalanan kota Jogja
dengan perlengkapan khusus. Percuma banget kalau kalian mandi bersih-bersih
tapi baru keluar bentar udah kotor lagi, tapi lebih baik mandi sih, seenggaknya
biar gak jorok-jorok dikit, hehe..
Akibatnya
hujan abu ini terbang tertiup angin sampai sejauh Bandung. Terus beberapa
airport di beberapa kota kayak Malang, Solo, Semarang, Jogja, Surabaya, Bandung
pun ditutup karena abu menutupi landasan pesawat, otomatis semua penerbangan
dari dan ke kota ini dibatalkan. Sebagian orang memakai transportasi alternatif
lain seperti kereta, dan itupun juga harus siap mengantri panjang dan rela ada
kemungkinan untuk kehabisan tiket.
Di
saat keadaan kayak gini, jangan lupa untuk:
1) Memakai
perlengkapan seperti masker, jaket/mantel, kacamata pelindung, dan pakaian
sekiranya yang siap kotor
2) Mengurangi
kecepatan kendaraan karena jarak pandang yang hanya sekitar 5-10 meter untuk
mengurangi kemungkinan kecelakaan dan menyalakan lampu penerang motor
3) Membawa
stok makanan di dalam rumah/kos karena ada kemungkinan toko dan warung sekitar
juga tutup
4) Keluar rumah
jika ada keperluan mendesak atau kegiatan bersih-bersih
5) Setelah
dari luar rumah, bebersih diri/mandi
6) Selalu
menjaga kebersihan di sekitar/dalam tempat tinggal
7) Menghubungi
keluarga terdekat
8) Tidak panik
9) Selalu
berdoa