Monday, August 17, 2015

Catatan Perjalanan 4 Negara (Bag. I): Sawasdee Krub, Thailand!

Daftar hal-hal yang harus dilakukan selama tahun 2014:
- ) ......,
- ) ......,
- ) Jalan-jalan ke luar negeri!


      Di atas secarik kertas kecil di dinding kamar, saya tulis berisi daftar hal-hal yang akan saya lakukan selama tahun 2014. Singkat cerita, saya punya prinsip dan janji untuk selalu memberi reward kepada diri sendiri atas segala kerja keras yang telah saya lakukan, salah satunya dengan traveling ini. Bisa traveling ke daerah yang belum saya kunjungi adalah bagian dari hobi dan impian saya. Sejak pertama kali bisa pergi ke luar, jujur saya merasa ketagihan. Rasa penasaran saya sangat besar bisa melihat matahari terbit dari belahan bumi yang lain. 


"Wah, kamu jalan-jalan terus ke luar negeri, banyak duit ya?" kata beberapa teman saya.

"Kalau aku punya banyak duit, udah bisa ke Eropa dan Amerika kali. Ini cuma hasil dari nabung kok, yang penting pinter-pinter aja buat hemat."
       Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kalau rencana traveling ini akan dilakukan di sepanjang tahun 2014, tapi justru batal karena satu dan lain hal yang lebih utama untuk diselesaikan. Walaupun sedikit meleset dari rencana, tapi tepat di awal bulan pertama di tahun 2015 saya berhasil melakukannya bersama teman-teman semasa kuliah, Rini, Sandy, dan Hiroki (orang Jepang). Hasil diskusi panjang kami adalah kami akan mengunjungi beberapa negara Indochina seperti Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Singapore selama dua minggu.
        
       Mengenai penerbangan untuk pergi ke Bangkok, beberapa maskapai menawarkan penerbangan langsung menuju Bangkok dari beberapa kota di Indonesia. Berikut saya lampirkan rincian penerbangannya: 
  1. Air Asia
    • Jakarta (CGK) - Bangkok (DMK)
      - Setiap Hari
      : 07.20 - 10.45, 12.55 - 16.20, 16.45 - 20.15
    •  Denpasar (DPS) - Bangkok (DMK)
      - Setiap Hari: 11.55 - 15.15
      - Senin, Selasa, Kamis, Sabtu: 08.20 - 11.30
    • Surabaya (SUB) - Bangkok (DMK)
      - Setiap Hari: 09.25 - 10.45 & 12.55 - 14.15
      - Senin, Rabu, Jum'at, Minggu: 13.55 - 17.25
    • Medan (KNO) - Bangkok (DMK)
      - Setiap Hari: 15.50 - 17.45
  2. Garuda Indonesia
    • Jakarta (CGK) - Bangkok (BKK)
      - Setiap Hari: 09.40 - 13.10, 12.55 - 16.25, 16.40 - 20.10
  3. Thai Airways
    • Jakarta (CGK) - Bangkok (BKK)
      - Setiap Hari: 12.35 - 16.05
      - Selasa, Kamis, Sabtu: 18.50 - 22.20
    • Denpasar (DPS) - Bangkok (BKK)
      - Setiap Hari: 16.05 - 19.15
       Saya memilih maskapai Air Asia karena sesuai dengan budget para backpacker dan bahkan flashpacker seperti saya. Pada tanggal 12 Januari 2015, saya melakukan perjalanan dari Yogyakarta (JOG) menuju Jakarta (CGK) dan harus transit selama 4 jam sambil menunggu penerbangan selanjutnya. Perjalanan udara Jakarta - Bangkok memakan waktu kurang lebih 3,5 jam. Begitu sampai di Bangkok, saya disambut oleh Deeana, teman Thailand saya dan Hiroki yang lebih dulu sampai duluan karena memakai penerbangan yang berbeda. Sedangkan kedua teman saya Rini dan Sandy akan menyusul ke Bangkok pada 18 Januari 2015. Saya dan Hiroki akan menginap di rumah Deeana selama beberapa hari ke depan.

       Bagi kalian yang bertujuan langsung ke arah pusat kota, kalian bisa naik Bus No. 29 dari Bandara Don Mueang untuk tujuan Central Bangkok (Siam). Tarifnya sekitar 18 Baht dan memakan waktu 1 jam perjalanan. Transportasi ini jauh lebih murah dibanding naik taksi yang tarifnya bisa mencapai 10x lipat.

Hari ke-1
Bangkok, Thailand
 (13 Januari 2015)


Grand Palace, ikon kota Bangkok



       It's been so long Bangkok!. Ini adalah untuk kedua kalinya saya kembali ke kota ini sejak terakhir tahun 2013 lalu. Tidak banyak yang berubah dari Bangkok yang terakhir saya ingat dulu, minimarket 7-11 yang menjamur, tuk-tuk yang melintasi jalanan ibukota, dan yang bikin saya kangen adalah para pedagang buah pinggir jalan yang menjual buah-buahan segar dan enak. Kegiatan kami bertiga berawal dari mencoba sarapan pagi di sebuah warung makan yang tak jauh dari rumah Deeana. Rumah makan ini terletak di tepi sungai di sepanjang jalanan Rangsit - Nakhon Nayok.

Warung makan ini jadi tempat sarapan kami
Sarapan pertama saya di Bangkok, mirip bakso
Mango Sticky Rice. Coba aja, pasti ketagihan :)
      
       Setelah itu kami pergi ke sebuah pasar segar (maaf, saya lupa nama tempatnya apa) yang juga tak jauh dari sekitar situ. Pada awalnya saya pikir pasar itu dimana-mana sama saja, atau bisa dikatakan kurang lebih seperti di Indonesia. Tapi ternyata saya salah anggap karena pasar disini cukup terjaga kebersihannya, selain itu kios-kiosnya juga teratur yang diatur sesuai dengan jenis dagangan mereka sehingga cukup nyaman ketika kami melewatinya. Di salah satu kios yang saya lewati ternyata ada yang menjual daging halal (terdapat label halal di papan kiosnya). Tidak hanya itu, di pasar ini saya juga sempat mencicipi salah satu jajanan wajib coba khas Thailand, yaitu Mango Sticky Rice. Mango Sticky Rice adalah nasi ketan yang dihidangkan dengan beberapa irisan buah mangga yang dilumuri dengan kuah santan manis kental (mmmm~ sumpah ini enak banget lho!). Makanan ini cukup mudah ditemukan di Thailand, harganya tidak lebih dari 50 baht (*). Sedangkan untuk minumannya, saya tidak lupa mencicipi Thai Tea asli, rasanya jelas berbeda dengan yang ada di Indonesia. Harganya cukup murah, hanya 20 Baht atau setara dengan Rp 5.000 untuk ukuran medium.

(*) Nilai tukar saat itu 1 Baht = Rp 405

Pasarnya rapi dan bersih.
 
       Berhubung rumah Deeana jauh dari kota, untuk pergi ke kota kami harus menaiki sebuah mobil van dari Future Parks. Mobil van ini bisa ditempati hingga 10 - 12 orang. Biaya sekali perjalanannya hanya 30 baht dengan tujuan satu arah Future Parks Victory Monument yang memakan waktu 30 - 45 menit. Sesampai di Victory Monument kami langsung menaiki kereta BTS (Bangkok Mass Train System) menuju stasiun Asoke. BTS adalah salah satu transportasi modern favorit saya karena saya bisa melihat kota Bangkok dari atas.
#1 Terminal 21
Jenis: Pusat Perbelanjaan
Lokasi: Sukhumvit Road, North Klongtoei Wattana, Bangkok, Thailand
Jam Operasional: 10.00 - 22.00

       Sesampai di stasiun Asoke, kami mengunjungi Terminal 21 yang persis di sebelah stasiun. Mall ini terkenal dengan keunikan tema masing-masing negara di 9 lantainya, ada Carribean, Roma, London, Tokyo, Istanbul, San Fransisco, Paris, dan lain-lain. Jika ingin mencoba makan dengan harga yang cukup murah bisa mengunjungi Foodcourt yang ada disini, sebagian besar makanannya dihargai sekitar 50 baht.

Victory Monument

TIPS #1:
Sebelum anda datang ke Bangkok, sebaiknya rajinlah mengecek internet untuk mencari informasi tentang jalur transportasinya. Berikut saya beri sedikit informasi mengenai BTS, MRT, Bus, dan Chao Phraya Boat Express.

Salah satu transportasi publik yang recommended.
Harga Tiket: 15 - 52 Baht
Kalau yang ini kereta cepat bawah tanah, jalurnya tidak sebanyak dan seluas BTS, tapi juga recommended untuk dicoba.
Harga Tiket: Single Journey: 8 - 42 Baht, 1-Day Pass: 120 Baht, 3-Day Pass: 230 Baht, 30-Day Pass: 1400 Baht

Kalau kalian tahu jalur bus di Bangkok, kalian bisa menggunakan bus ini. Di tempat-tempat tertentu bus ini tidak memasang tarif alias gratis.
Harga Tiket: 0 - 24 Baht

Kapal ini hanya berada di Sungai Chao Phraya, jika kalian ingin menikmati kota Bangkok dari atas sungai, saya rekomendasikan untuk mencoba transportasi ini.
Harga Tiket: 15 - 32 Baht


Pengeluaran Hari ke-1 (13/01)
- Makan malam (12/01): 35 Baht
- Makan pagi: 50 Baht
- Jajan pasar: 60 Baht
- Mobil Van PP (Future Park - Victory Monument): 60 Baht
- BTS PP (Victory Monument - Asoke): 70 Baht
- Makan malam: 50 Baht

Total: 325 Baht

Hari ke-2
Bangkok, Thailand
(14 Januari 2015)

        Hari selanjutnya adalah hari dimana saya berdua dengan Hiroki akan menjelajahi kota Bangkok seharian. Titik awal kami dimulai dari Victory Monument. Di dekat halte bus disini terdapat Tourist Center Information. Kalian bisa bertanya dengan petugas yang berjaga untuk mendapatkan informasi mengenai Bangkok. Jangan khawatir karena petugasnya bisa berbicara bahasa Inggris. Jangan lupa mengambil peta kota Bangkok yang ada secara cuma-cuma sebagai bekal alat petunjuk perjalanan. 

#2 Khaosan Road
Jenis: Pusat Perbelanjaan
Lokasi:
Banglamphu, Phra Nakhon, Bangkok, Thailand  
         Tujuan pertama kami hari ini adalah pergi ke Khaosan Road. Khaosan merupakan daerah wisata terkenal andalan para backpacker mancanegara, kalau saya bilang mirip seperti Jalan Malioboro di Yogyakarta, hanya saja sedikit lebih sempit. Untuk pergi ke Khaosan Road tidak bisa dilalui dengan BTS atau MRT secara langsung, tapi masih bisa dicapai sampai stasiun MRT terdekat, yaitu Hua Lamphong. Kemudian dilanjutkan dengan naik taksi atau naik bus jalur 509, 171, atau 157 (jalur ini juga berlaku dari Victory Monument). Siapkan uang 13 Baht untuk perjalanan rute ini. Meskipun kalian tidak tahu dimana tempat pemberhentian yang dekat dengan tempat tujuan, kernet bus akan siap membantu kalian. 


Khaosan Road, surganya para backpacker
       Di sepanjang jalan menuju Khaosan banyak sekali hotel penginapan yang murah untuk para backpacker, toko souvenir, dan warung makan yang kebanyakan menyediakan makanan non halal dengan harga-harga yang sudah terlampir. Sebagai seorang muslim, saya merasa sedikit kesusahan mencari makanan yang halal. Jika tidak ada pilihan, saya mencari makanan siap saji di 7-11, itupun juga harus diperhatikan komposisi makanannya. Selain itu saya juga mencicipi buah nanas yang dijual oleh pedagang buah di pinggir jalan. Saya akui bahwa buah-buah di Thailand itu lebih enak, segar, dan tidak terlalu mahal tentunya. Jika anda tidak membawa uang baht yang cukup, anda bisa mencari money changer yang cukup mudah ditemukan di sepanjang jalan Khaosan. Jika berbelanja disini, selalu ingat untuk menawar harga serendah mungkin karena pedagang setempat bisa menjual berkali lipat dari harga normal, terlebih lagi jika pembelinya orang asing.

#3 Coin Museum Treasury Department
Jenis: Museum
Lokasi:
Chak Krapong Road, Chana Songkhram, Phra Nakorn, Bangkok, Thailand
Jam Operasional:
09.00 - 15.30
Harga Tiket:
0 Baht - ?

Penampakan uang koin Indonesia dari masa ke masa
          Di sekitar Khaosan ada Coin Museum Treasury Department, museum yang menampilkan sejarah dan perkembangan koin di Thailand. Selain itu juga ada etalase penampakan koin-koin dari beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia. Masuk museum ini tidak dikenai biaya, tapi hanya bisa mengakses ruangan secara terbatas. Untuk yang berbayar, ada jam-jam tertentu yang bisa dimasuki. Setelah itu kami menelusuri tepi Sungai Chao Phraya yang tak jauh dari sini. Menurut saya sayang kalau tidak melihat atau menyusuri sungai yang terkenal membelah kota Bangkok ini. 

Sungai Chao Phraya dari kampus Thammasat
          Kami juga sempat mengunjungi Universitas Thammasat di Phra Nakhon, kampusnya tepat berada di tepi sungai Chao Phraya, pemandangannya cukup bagus, kami sempat bersantai di bangku kayu taman kampus yang langsung menghadap ke sungai sambil melihat perahu-perahu yang melintas di atas sungai. Di kafetaria kampus Thammasat ini terdapat kios makanan halal di bagian pojok. Harga makanannya sekitar 20 - 35 baht. Harga mahasiswa yang cukup untuk mengenyangkan perut.  


Kios makanan halal di kampus Thammasat
TIPS #2
Bagi kalian yang menekan budget seminim-minimnya untuk soal minuman, pemerintah kota Bangkok menyediakan beberapa spot keran air minum bersih yang bisa ditemukan di sepanjang jalan raya. Jangan lupa membawa tempat minum portable kalian untuk membekali selama perjalanan.

Pengeluaran Hari ke-2 (14/01)
- Mobil Van PP (Future Park - Victory Monument): 60 Baht
- Bus (Victory Monument - Khaosan Road): 20 Baht
- Makan Pagi: 49 Baht
- Makan Sore: 70 Baht
- Jajan: 25 Baht

Total: 224 Baht

Hari ke-3
Bangkok, Thailand
(15 Januari 2015)

Menu dalam bahasa Thai,
ada yang bisa baca?
          Kali ini saya pergi berlima dengan Hiroki, Deeana, Adit (teman kampus saya yang juga liburan ke Bangkok), dan Toey (teman Adit di Bangkok). Pertama, kami akan menyantap makan siang di daerah Sai Mai yang berada di seberang kampus Thammasat. Untuk menyeberangnya kami menaiki sebuah kapal penumpang bermuatan sekitar 20 - 30 orang yang berdermaga tepat di samping kampus tersebut. Hanya dengan membayar 3 Baht untuk sekali jalan, kami bisa menyeberangi sungai Chao Phraya di sisi sebelahnya. Bisa dikatakan ini cara termurah dan tercepat dibandingkan jalan darat. Di sana kami mencoba salah satu warung makanan langganan salah satu teman saya. Kami menghabiskan 120 Baht untuk makanan yang dibagi untuk 5 orang, cukup puas untuk kondisi perut saya yang belum sarapan pagi. Salah satu hal yang bikin saya kaget adalah ketika kami datang ke warung itu, si pemilik toko memberikan kertas menu yang semua daftar makanannya dicetak dengan tulisan Thai. Sedikit merepotkan bagi orang asing, ditambah lagi jika si pemilik toko tidak dapat berbicara dan mengerti bahasa Inggris, mungkin cara satu-satunya adalah dengan bahasa tubuh. Namun untunglah teman Thailand saya bisa menjelaskan jenis makanannya.

Taman kota, Sanam Luang
       Setelah makan siang, kami kembali menaiki kapal untuk kembali ke kampus Thammasat. Seperti hari kemarin, kami berdua (saya dan Hiroki) bebas berjalan-jalan ke tempat-tempat yang ada di sekitar kampus. Kami sempat mengunjungi Sanam Luang, sebuah lapangan besar yang ada di dekat Grand Palace, kemudian menikmati matahari sore dari taman umum Santichai Prakan di sekitar Chao Phraya, dan terakhir kami kembali ke kampus Thammasat untuk persiapan makan malam dengan yang lain, kemudian pulang.
Pengeluaran Hari ke-3 (15/01)
- Taxi (share ber-4): 40 Baht
- Kapal Penyeberangan Chao Phraya PP: 6 Baht
- Makan Pagi + Siang: 120 Baht
- Jajan: 40 Baht
- Makan Malam: 210 Baht

Total: 416 Baht

Hari ke-4
Bangkok, Thailand
(16 Januari 2015)


#4 Kedutaan Besar Repubik Indonesia, Bangkok
Jenis:
Gedung Pemerintahan
Lokasi:
600 - 602 Petchburi Road, Bangkok, Thailand
Jam Operasional:
Senin - Jum'at (08.00 - 16.00)
         Berhubung ini hari Jum’at, sebagai seorang laki-laki muslim saya akan menunaikan shalat Jum’at di dalam area Kedutaan Besar Republik Indonesia Bangkok (KBRI) di jalan Petchburi, Ratchatewi. Untuk menemukan lokasi KBRI Bangkok sangatlah mudah, naiklah BTS dan turun di Stasiun Ratchatewi (N1), kemudian berjalan ke arah timur sepanjang jalan Petchburi, KBRI berada di sisi kanan jalan. Cek web KBRI Bangkok untuk info lebih lanjut.
#5 Siam Paragon 
Jenis: Pusat Perbelanjaan
Lokasi: 991/1, Rama I Road, Bangkok, Thailand
Jam Operasional: 10.00 - 22.00
Pintu utama Siam Paragon
       Setelah itu saya berencana pergi ke daerah Siam seorang diri. Siam merupakan pusat kota Bangkok sekaligus menjadi pusat transit BTS dari segala arah. Bagi kalian yang suka berbelanja, sempatkan diri untuk singgah disini karena Siam memiliki beberapa pusat perbelanjaan ternama seperti MBK Center, Siam Discovery, Siam Center, Siam Square, Bonanza, dan Siam Paragon. Salah satu mall-nya, Siam Paragon adalah pusat perbelanjaan modern terbesar se-Asia Tenggara. Selain itu Siam Paragon juga memiliki akuarium terbesar se-Asia Tenggara, yaitu Sea Life Bangkok Ocean World (sebelumnya Siam Ocean World).


#6 Madame Tussauds Bangkok
Jenis: Museum
Lokasi:
Siam Discovery 6th Floor, Rama I Road, Bangkok, Thailand
Jam Operasional:
10.00 - 21.00
Harga Tiket:
Dewasa 850 Bath, Anak-anak 650 Bath
Leonardo Di Caprio ada di
Madame Tussauds Bangkok
      Di seberang Siam Paragon ada Siam Center yang juga menyambung langsung dengan Siam Discovery. Jika kalian tertarik ingin bertemu patung lilin replika tokoh-tokoh terkenal di dunia, kalian boleh mencoba datang ke Madame Tussauds Bangkok. Banyak sekali patung tokoh-tokoh ternama yang bisa diajak foto bersama seperti Presiden AS Obama, Presiden Soekarno, Beyonce, Jackie Chan, David Beckham, Lady Diana, dan masih banyak lagi. Jika tidak ingin masuk ke dalam, kalian masih bisa tetap foto bersama tokoh lainnya, seperti Leonardo Di Caprio, Kate Winslet, Michelle Yeoh yang disebar terpisah di dalam Siam Discovery.

TIPS #3:
Harga tiket masuk Madame Tussauds memang cukup mahal, tapi jika kalian punya waktu lebih pagi, kalian bisa mendapat diskon 50% untuk kedatangan sebelum jam 12 siang dan diskon 20% untuk pemesanan secara online sehari sebelumnya. Cek di situs Madame Tussauds Bangkok

Pengeluaran Hari ke-4 (16/01)
- Taxi (share ber-3): 80 Baht
- Makan pagi: 65 Baht
- BTS (Mo Chit - Chit Lom): 42 Baht
- Jajan: 20 Baht
- BTS (Chit Lom - Victory Monument): 28 Baht
- Mobil Van: 30 Baht

Total: 265 Baht

Hari ke-5 
Bangkok, Thailand
(17 Januari 2015)


       Hari ini saya bertemu dengan teman semasa sekolah yang sedang berlibur ke Thailand, kami bertemu di hotel dia menginap di daerah Sukhumvit 50. Kami berencana pergi ke Esplanade Mall, tapi sebelum itu saya menyantap makan siang di Tesco Lotus (kalau di Indonesia mirip Giant Extra). Di lantai teratas Tesco Lotus terdapat foodcourt yang menjual makanan halal. Jangan lupa membaca nama makanan dan komposisinya dahulu sebelum makan. Untuk cari amannya, saya makan Nasi Goreng Seafood. Kalau mau berhemat, di foodcourt disini juga menyediakan free drink water. Selain gratis, lumayan untuk mengisi stok minum selama perjalanan. Kebanyakan tempat makan di Thailand menggunakan sistem pay with card, kalian diharuskan membeli saldo dalam bentuk kartu yang dipinjamkan, gunakan saldo itu untuk bertransaksi. Jika saldo masih tersisa, jangan lupa menukarkannya kembali di konter penukaran kartu.


#7 Art in Paradise: 3D Art Museum  
Jenis: Museum
Lokasi: Esplanade Shopping Mall, 4th Floor, Room No. 408, Ratchadapisek Road, Din Daeng
Jam Operasional: 10.00 - 22.00 
Harga Tiket: Dewasa 300 Baht, Anak-anak 200 Baht


Di dalam 3D Art Museum (1)
Di dalam 3D Art Museum (2)
       Kalau kalian ingin mencoba berfoto dengan lukisan tiga dimensi, kalian bisa mencoba mengunjungi Art in Paradise: 3D Art Museum yang berada di Esplanade Shopping Mall. Jika pergi menggunakan MRT, turunlah di Stasiun MRT Thailand Culture Center (Exit 3). Keluar dari stasiun, cari tangga penyeberangan untuk pergi ke sisi sebelahnya. Esplanade Mall berada di pinggir jalan Ratchadaphisek. Setelah sampai, segera naik ke lantai 4 mall ini. 
Di dalam 3D Art Museum (3)
Di dalam 3D Art Museum (4)
     
       Museum ini terdiri dari 2 lantai yang dibagi 6 zona, yaitu Underworld, Safari & Forest, Classical Paintings, Fantasy World, Modern World dan Media Art. Kalian akan melewati semua zona ini. Saran saya bawalah kamera yang kapasitas baterai penuh dan cadangannya jika diperlukan, karena kalian tidak cukup 1-2 kali mencoba berfoto. Selain itu ajaklah teman dan keluarga kesini, karena akan sulit untuk berfoto sendiri tanpa bantuan orang lain. Saya sempat kelelahan berfoto karena banyak sekali lukisan yang menarik dan banyaknya pengambilan foto. Tapi itu semua terbayar dengan museum yang menipu mata ini. 

Pengeluaran Hari ke-5 (17/01)
- Taxi (share ber-3) menuju Future Park: 50 Baht
- Mobil Van (Future Park - Victory Monument): 30 Baht
- BTS (Victory Monument - On Nut): 42 Baht
- Makan Siang: 40 Baht
- BTS (On Nut - Asoke): 31 Baht
- MRT (Sukhumvit - Thailand Culture Center): 20 Baht
- Tiket Masuk 3D Art Museum: 300 Baht
- Makan Malam: 40 Baht


Total: 553 Baht 


Hari ke-6
Bangkok, Thailand
(18 Januari 2015)
#8 Chatuchak Weekend Market
Jenis:
Pusat Perbelanjaan
Lokasi:
Kamphaeng Phet 2 Road, Chatuchak, Bangkok, Thailand 
Jam Operasional:
Jumat (18.00 - 24.00), Sabtu & Minggu (09.00 - 18.00)
Salah satu sudut kios di Pasar Chatuchak

Thailand memang terkenal dengan tempat pijatnya
       Tidak lengkap rasanya kalau ke Bangkok tanpa berbelanja di Chatuchak Weekend Market. Pasar Chatuchak ini hanya buka saat akhir pekan saja (Jum’at malam, Sabtu, dan Minggu). Pasar ini cukup rapi, teratur, dan luas, tidak heran jika pasar ini dijuluki sebagai pasar terbesar se-Asia Tenggara. Memiliki hampir 8.000 kios yang terbagi dalam 27 bagian. Pastikan membawa uang yang cukup, kemungkinan kalian akan tergoda dengan souvenir dan makanan yang ditawarkan. Jangan lupa untuk menawar saat membeli.   

       Setelah puas berkeliling, saya berpisah dengan Raji dan berencana untuk pindah ke hostel yang cocok dan murah. Saya dapat di daerah Lad Phrao. Hostel ini namanya The Room Hostel. Malam ini juga, kedua teman saya, Rini dan Sandy akan menyusul ke Bangkok dari Jakarta.
The Room Hostel
774 Ladphraowanghin Road Ladphrao, Ladprao, 10230 Bangkok, Thailand
Harga: THB 400 - THB 990 (Rp 158.000 - Rp 392.000)
Nilai: 7/10
Ulasan:
(+) Kasurnya cukup nyaman, wifi lancar, ruangan ber-AC, televisi, lemari locker, fasilitas laundry, dekat dengan pusat perbelanjaan dan restoran, staff ramah dan bisa berbicara bahasa inggris.
(-) kamar mandi bersama di luar kamar, tanpa sarapan, letak hotel yang berada di pinggir jalan sehingga menimbulkan suara bising sepanjang hari.
TIPS #4:
Sebisa mungkin tulislah alamat dan kontak hotel tempat kalian menginap dalam bahasa Thai. Kalian bisa mencari di internet atau tanyakan pada pemilik hotel untuk menuliskannya. Hal ini untuk mengantisipasi suatu hal jika anda ingin pergi atau kembali ke hotel tapi orang-orang setempat tidak begitu paham dengan lokasi alamat yang dituliskan dalam bahasa Inggris. 

Pengeluaran Hari ke-6 (18/01)
- Makan Pagi: 40 Baht

- BTS (On Nut - Chatuchak): 42 Baht
- MRT (Chatuchak - Lad Phrao): 21 Baht
- Taxi (MRT Lad Phrao - Hostel): 105 Baht
- Biaya Hostel: 200 Baht
- Jajan: 57 Baht
- Makan Malam: 40 Baht

Total: 505 Baht


Hari ke-7
Bangkok, Thailand
(19 Januari 2015)
We're ready to explore Bangkok! (Rini, Sandy, Saya, Hiroki)
    
Bangkok Bus Terminal Chatuchak
         
        Akhirnya saya ketambahan personil baru untuk jalan-jalan, sekarang total kami menjadi 4 orang. Ada untungnya juga kalau berjalan-jalan jauh dengan orang lain, biaya transportasi dan penginapan akan terasa lebih murah karena sistem sharing. Agenda pertama kami pagi ini adalah pergi ke Bangkok Bus Terminal di Chatuchak. Tujuan kami kesini adalah membeli tiket bus untuk bisa pergi ke Kamboja pada tanggal 21. Harga tiket sekali jalannya sekitar $ 8,75 (saat itu saya membelinya dengan US Dolar, sehingga jika dikonversikan ke mata uang lokal sekitar 300 Baht). Bus yang kami beli hanya bisa mengantarkan sampai ke Aranyaprathet, semacam daerah perbatasan untuk transit antara Thailand - Kamboja. (mengenai perjalanan kesana akan diceritakan di postingan selanjutnya).  


#9 Grand Palace
Jenis:
Tempat Wisata
Lokasi:
Na Phra Lan Road, Old City, (Rattanakosin), Bangkok, Thailand
Jam Operasional:
08.00 - 15.30
Harga Tiket:
500 Baht
Grand Palace
       Grand Palace adalah komplek istana Raja Thailand yang pernah digunakan sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan sebelum abad ke-20. Di kawasan Grand Palace selalu dipenuhi oleh turis-turis mancanegara, pada saat itu kebanyakan dari mereka adalah turis berkelompok dari negeri Cina. Untuk bisa masuk ke Grand Palace, siapkan uang 500 Baht dan kalian bisa mengelilingi setiap sudut istana. Keunikan dari istana Raja Thailand tempo dulu ini, setiap sudut bangunannya dicoraki dengan lapisan emas sehingga terlihat lebih cantik dilihat mata. Sempatkan untuk berfoto dengan ikon kota Bangkok ini. Jangan ragu menyewa pemandu setempat untuk mengetahui sejarah komplek istana ini, atau kalian bisa baca informasi singkat pada brosur yang didapatkan. Jangan lupa juga untuk mengenakan pakaian yang sopan untuk masuk ke kuil.

Menikmati senja di pinggir sungai Chao Phraya
Cumi-cumi bakar, tampak menggoda
       Menurut artikel yang saya baca di internet, Sungai Chao Phraya diyakini menjadi salah satu tempat yang pas untuk menghabiskan waktu sore hari. Kebetulan sekali letak Grand Palace berada dekat tepi sungai Chao Phraya. Sembari menunggu matahari tenggelam, kami mencuci mata di jalan Thai Wang dekat Tha Tien Pier. Di jalan ini banyak sekali pedagang-pedagang makanan yang berlomba-lomba menarik pembeli dengan street food ala mereka. Ada Pad Thai, Mango Sticky Rice, Sate bakar, Ayam goreng, Buah-buahan segar dan masih banyak lagi. Semuanya tampak menggiurkan, tapi mata saya tertuju pada satu gerobak yang menghidangkan seafood bakar. Kali ini saya mencoba sate cumi-cumi bakar. Saya mendapatkan setusuk sate cumi-cumi bakar utuh dengan harga 60 Baht. Satu kata yang terlintas di pikiran saya setelah makan ini, ARROY!, yang artinya enak dalam bahasa Thailand. Tidak pernah saya temukan sate seafood seperti ini di Indonesia. Rasanya ingin terus mencicipinya. Selain itu, Deeana juga menyarankan kami untuk mencoba Pad Thai. Saya akui makanan Thailand juga tidak kalah enak dengan makanan Indonesia.

Pengeluaran Hari ke-7 (19/01)
- Biaya Hostel: 200 Baht
- Taxi (Hostel - Chatuchak Bus Terminal - BTS Mo Chit) (Share ber-4): 54 Baht
- Tiket Bus (Bangkok - Siem Reap): 300 Baht
- BTS (Mo Chit - Victory Monument): 21 Baht
- Bus (Victory Monument - Khaosan Road): 13 Baht
- Makan Siang: 25 Baht
- Tiket Grand Palace: 500 Baht
- Jajan: 52 Baht
- Makan Malam: 60 Baht
- Taxi (Grand Palace - MRT Hua Lamphong) (share ber-4): 20 Baht
- MRT (Hua Lamphong - Lad Phrao): 42 Baht
- Taxi (MRT Lad Phrao - Hostel: 20 Baht
Total: 1.307 Baht

Hari ke-8
Bangkok, Thailand
(20 Januari 2015)


#10 Wat Arun
Jenis:
Tempat Wisata
Lokasi:
158 Wang Doem Road, Bangkok Yai, Bangkok, Thailand
Jam Operasional:
08.00 - 17.30
Harga Tiket:
50 Baht
Tiket Chao Phraya Express Boat,
kecil dan tipis. Awas rawan hilang!
       Wat Arun berada di dekat Grand Palace. Cara terdekat untuk pergi kesana adalah dengan naik MRT menuju stasiun Hua Lamphong dengan biaya 40 Baht, kemudian dilanjutkan dengan naik taksi. Sebelum sampai di tempat tujuan, kami ingin mencoba mengarungi sungai Chao Phraya dengan Chao Phraya Express Boat. Hambar rasanya perjalanan kami jika tidak menikmati transportasi air andalan masyarakat Bangkok ini. Kami menaikinya dari pelabuhan Phra Athit (Khaosan) menuju pelabuhan Tha Tien Pier (Thai Wang) dengan membayar 15 Baht saja.






TIPS #5:
Papan informasi mengenai kapal
Sebelum membeli tiket Chao Phraya Express Boat, cobalah untuk memperhatikan papan informasi mengenai jadwal kapal. Di papan tersebut tertulis info jenis kapal, rute kapal yang ditandainya dengan warna khusus, jam operasi, dan tarif sekali jalan. Warna-warna tersebut adalah Green Express Line, Yellow Express Line, Orange Express Line, dan Chao Phraya Tourist Boat (Blue Line). Naiklah ke kapal yang sesuai dengan warna tempat tujuan.
Wat Arun (1)
Wat Arun (2)

       Di Tha Tien Pier, kami langsung mengarah ke Wat Arun, salah satu tempat wisata favorit saya. Wat Arun adalah sebuah kuil tua yang dibangun ketika ibukota Thailand masih berada di Ayutthaya. Kuil yang berdiri kokoh ini terdiri dari empat tingkat, memungkinkan kalian untuk menikmati dan mengabadikan kota Bangkok dan sungai Chao Phraya dari atas. Namun disarankan untuk sangat berhati-hati saat mendaki ke atas karena posisi tangganya yang sangat curam. Sebaiknya selalu berpegangan pada penahan di sisi kiri kanan dan berjalan perlahan-lahan. Saat kami datang, Wat Arun sedang mengalami pemugaran sehingga beberapa akses ditutup. Namun hal itu tidak masalah bagi kami selagi masih bisa menikmati kuil yang murah meriah untuk harga tiket masuknya.



Temple of Dawn, Wat Arun
(Dokumentasi oleh Rini)
#11 Wat Pho
Jenis:
Tempat Wisata
Lokasi: 2 Sanamchai Road, Grand Palace Subdistrict, Pranakorn, Bangkok, Thailand
Jam Operasional: 08.00 - 17.00
Harga Tiket: 100 Baht (bonus air mineral)
Salah satu patung Buddha di Wat Pho


Patung Buddha raksasa di Wat Pho
       Setelah puas dengan Wat Arun, kami kembali ke seberang dan masuk ke Wat Pho. Wat Pho identik dengan patung Buddha besar berlapis emas yang sedang berbaring. Ukuran patung Buddha ini tingginya 15 m dan panjangnya 46 m sehingga sulit sekali untuk mengambil gambarnya secara utuh. Komplek Wat Pho tidaklah seluas Grand Palace. Selalu tetap diingat untuk mengenakan pakaian yang sopan karena kuil ini juga digunakan sebagai tempat ibadah. Tidak hanya pemeluk agama Buddha saja yang berdoa, beberapa turis asing menyempatkan diri mereka untuk berdoa, mungkin sebagai bentuk penghormatan mereka di tempat suci ini. Di bagian telapak kakinya yang berukuran tinggi 3m x lebar 4,5 m ini tertulis 108 panel simbol keberuntungan. Kemudian di sisi belakangnya ada juga 108 buah mangkuk perak yang disusun rapi berbaris dan di dalamnya sudah terisi koin-koin. Memasukkan koin-koin tersebut secara berurutan dipercaya dapat memberi keberuntungan dan juga sebagai bentuk donasi untuk para biarawan dalam merawat kuil ini.

Pengeluaran Hari ke-8 (20/01)
- Biaya Hostel: 200 Baht
- Makan Pagi: 40 Baht
- Taxi PP (Hostel - MRT Lad Phrao) (share ber-4): 48 Baht
- MRT (Lad Phrao - Hua Lamphong): 40 Baht
- Chao Phraya River Cruise (Phra Athit - Tha Tien): 15 Baht
- Kapal Penyeberangan PP (Tha Tien - Wat Arun): 6 Baht
- Tiket Masuk Wat Arun: 50 Baht
- Tiket Masuk Wat Pho: 100 Baht
- Jajan: 60 Baht
- Taxi (Wat Pho - Hua Lamphong) (share ber-4): 25 Baht
- MRT (Hua Lamphong - Sukhumvit): 28 Baht
- Makan Malam: 35 Baht
- MRT (Sukhumvit - Lad Phrao): 32 Baht

Total: 679 Baht
Hari ke-9 (Bag I)
Bangkok, Thailand
(21 Januari 2015)
 
       Tidak terasa waktu yang saya habiskan di negeri gajah putih ini sudah menginjak hari kesembilan. Sebenarnya masih banyak tempat-tempat wisata lainnya yang ingin saya kunjungi, tetapi another story has waiting. Bus yang akan membawa kami ke Kamboja sudah menunggu untuk siap memberangkatkan kami berempat. Baru kali ini saya menaiki bus antar negara dan menikmati setiap waktu perjalanan. Bus pemerintah ini dilengkapi dengan fasilitas toilet, AC, tempat duduk gerak 120 derajat, makanan dalam kotak, dan TV layar datar. Benar-benar membuat kami nyaman selama perjalanan. Perjalanan dari Bangkok menuju Aranyaprathet memakan waktu 6 jam. 


Kantor imigrasi Aranyaprathet
       Sekitar pukul 3 sore kami sampai di Aranyaprathet. Bus kami berhenti tidak semestinya di terminal, tapi di pinggir jalan. Entahlah saya juga merasa bingung ketika sekelompok orang setempat dengan baju yag diikat di dahi kepala dan mulut mereka menyuruh turun. Dengan bahasa Inggris seadanya, mereka menyuruh kami berjalan sejauh 500 m ke arah yang ditunjuk. Di sepanjang jalan kami bertemu dengan orang-orang yang menawarkan kami jasa pengurusan paspor di kantor imigrasi, kami mengabaikan meskipun mereka memaksa. Kami menemukan gedung Immigration Check-point dan memasukinya untuk menerima cap keluar dari negara Thailand di paspor. Setelah keluar dari gedung ini kami tetap masih harus berjalan sampai menemukan gapura besar yang bertuliskan Kingdom of Cambodia. Gapura ini menandakan bahwa kami akan memasuki teritorial kerajaan Kamboja.

Pengeluaran Hari ke-9 (21/01) (Bag. I)
- Makan Pagi: 40 Baht
- Taxi PP (Hostel - Chatuchak Bus Terminal) (share ber-4): 33 Baht
- Bekal Perjalanan: 57 Baht

Total: 134 Baht

Total Keseluruhan Pengeluaran Selama di Bangkok (12/01 - 21/01) adalah 4.408 Baht (setara dengan Rp 1.763.200). 

Beberapa saran saya di bawah ini dapat membantu kalian untuk lebih selektif dan efektif dalam pengeluaran dan waktu selama liburan ke Bangkok:
1. Pastikan hotel tempat kalian menginap dekat dengan pusat kota, tempat wisata, dan stasiun/ terminal.
2. Buatlah rencana perjalanan kalian selama berlibur. Jika perlu setiap harinya hanya dibatasi di daerah tertentu saja (misal: Khaosan, Grand Palace, Wat Arun, dan Wat Pho bisa dikunjungi dalam sehari karena jaraknya berdekatan).
3. Bangkok memiliki banyak hotel-hotel murah mulai dari Rp 100.000/malam/2 tamu. Jadi pilihlah kamar yang sesuai selera kalian. Jika jumlah kalian lebih dari 2 tamu dan/atau ingin biaya yang lebih murah, kalian bisa memesan ruangan tipe dorm (1 kamar bisa berisi 4-10 orang), hanya saja resiko akan kenyamanan, kebersihan, keamanan, dan privasi perlu dipertanyakan karena kalian akan berbagi ruangan dengan orang asing, kecuali jika 1 kamar diisi oleh teman-teman kalian.  
4. Gunakan tiket terusan harian pada BTS dan MRT, ini jauh lebih murah daripada membeli tiket sekali jalan.
5. Ajaklah teman kalian 2-3 orang untuk traveling, biaya bersama pada transportasi publik (taksi) dan hotel akan terasa lebih hemat karena dibagi beberapa orang.
6. Bawalah peta dalam dua bahasa (bahasa Inggris dan bahasa Thailand).

Bersambung ke Bagian II:

No comments: